SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1036 “PHU SHOCK BERAT” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1036 “PHU SHOCK BERAT” by. Sally Diandra Psikolog memberitahu Raman dan Ishita kalau Pihu membutuhkan istirahat “Saat ini dia sedang trauma”, “Trauma apa ?” tanya Raman “Iyaa, dia bilang kalau ada seseorang yang membunuh seseorang, dia menangis cukup hebat, apa aku bisa bertemu dengannya” pinta Ishita “Tidak, nyonya Ishita ,,, dia masih membutuhkan istirahat, saat ini dia sedang tidur, duduklah dulu disini aku akan menjelaskannya” Ishita akhirnya menurut “Ini adalah otak manusia yang berisi banyak memory atau kenangan, kadang dengan terkena beberapa kali trauma, kita akan kehilangan ingatan itu dan Pihu memblokir kenangan insiden itu, anak anak biasanya melakukan hal ini ketika mereka ketakutan, ketika kamu menanyainya, dia jadi pingsan itu karena dia berusaha berfikir keras” jelas psikolog

“Hal ini pasti menjadi sebuah masalah besar, kalau Pihu tidak ingat, lalu bagaimana caranya kita menyelesaikan semua ini ?” Raman menyela ucapan psikolog “Aku tahu kamu sangat peduli padanya, tapi pikirkan Pihu harus santai dan relax, hanya dengan begitu kita bisa mendapatkan memorynya kembali, kita tidak bisa menekannya terlalu keras, ini akan menjadi berbahaya baginya” Ishita ikut menyela ucapan psikolog “Bagaimana dia bisa bereaksi seperti ini ? Apa yang menjadi pemicunya ?”, “Apa yang terjadi ketika Pihu bereaksi seperti ini ?” tanya psikolog 

“Waktu itu dia sedang sarapan pagi, lalu dia bermain dikamar sambil tidur tiduran, sepupunya yang bernama Ananya sedang bersama dirinya dikamar, tiba tiba saja Ananya menghampiri kami dan bilang kalau Pihu menangis, dia bilang kalau dia baru saja menceritakan sebuah cerita ke Pihu lalu Pihu menangis” jelas Ishita “Itu artinya cerita itu yang menjadi pemicu dari sikap Pihu, apa kamu bisa menelfon sepupu Pihu dan bertanya padanya cerita apa yang dia ceritakan ke Pihu ? Hal itu akan membantu kita” pinta psikolog, 

Ishita langsung menelfon Simmi “Tidak apa apa, Simmi ,,, Pihu baik baik saja”, “Ananya menangis, dia merasa Pihu sakit karena dirinya” sahut Simmi cemas, Ishita lalu meminta Simmi untuk ngobrol dengan Ananya “Ananya, ini bukan kesalahanmu sayang, tapi bibi ingin tanya, cerita apa yang kamu ceritakan padanya ?”, “Cerita tentang detektif thriller, bibi ,,, dimana pembunuhnya menembak seorang pria, lalu Pihu mulai menangis dan berteriak” sahut Ananya sedih “Terima kasih yaa, jangan menangis ya sayang” Ishita mencoba menghibur Ananya, psikolog lalu menyela “Jadi cerita ini yang menjadi pemicunya, aku rasa Pihu telah melihat sebuah pembunuhan, jadi dia bereaksi sangat kasar dengan cerita ini” Raman dan Ishita sangat terkejut 

Aaliya dan Ruhi datang menemui Suhail, Aaliya sangat terkejut begitu melihat Suhail, sedangkan Ruhi mengangguk sambil tersenyum manis, Suhail lalu bertanya “Apa ada masalah ?”, “Tidak ada ! Aku hanya mengajak Aaliya saja” sahut Ruhi, Suhail kemudian menyuruh mereka untuk duduk “Aaliya ingin tahu siapa laki laki yang aku cintai, ini dia orangnya, aku mencintai Suhail”, “Waaah benar benar hebat” sahut Aaliya “Aku senang kalau Ruhi bilang sama seseorang tentang cinta kami, aku benar benar beruntung mendapatkan Ruhi, aku juga sangat mencintai Ruhi” Aaliya berkata dalam hati “Ruhi sangat mencintai Suhail, tapi apakah Suhail juga sama mencintainya seperti Ruhi ? Aku rasa sepertinya ada yang tidak beres” bathin Aaliya cemas 

Raman dan Ishita masih ngobrol dengan psikolog “Sekali saja Pihu merasa nyaman dan relax, kita akan mencoba mendapat informasinya” saat itu dalam tidurnya Pihu melihat secara samar samar Suhail sedang menembak seseorang, Pihu pun terbangun, Pihu segera memeluk Ishita erat “Pihu, apa ada sesuatu yang buruk yang kamu lihat ?”, “Tidak ada, aku nggak mau bilang bilang apa apa” sahut Pihu cemas “Baiklah, ayooo ikut bersamaku, kita bisa menggambar bersama”, “Aku nggak mau ! Tinggalkan aku sendirian !” bentak Pihu, 

Sementara itu Simmi meminta Ananya untuk ikut dengannya dan bermain bersama, namun Ananya menangis, Simmi segera mengusap airmatanya sambil berkata “Pihu baik baik saja sekarang, ibu akan menelfon ayahmu dan membatalkan rencananya”, “Jangan, ibu ,,, aku harus bertemu dengan ayah” sahut Ananya “Apa kamu akan menemui ayahmu dengan muka sedih seperti ini ? Coba pikirkan apa yang akan kamu lakukan ?” Ananya kemudian membuat sebuah rencana dan mengajak Simmi untuk ikut serta “Ananya, ibu ada meeting penting, kita akan membuat sebuah rencana kalau meeting ini bisa dibatalkan, bagaimana ?” ujar Simmi sambil berfikir 

“Bagaimana caranya menjelaskan pada Ananya kalau aku tidak ingin bertemu Parmeet” bathin Simmi cemas, kemudian Simmi meminta Ananya meminum susu, tak lama kemudian Simmi mendapat telfon dari Gaurav “Aku minta maaf, Simmi ,,, karena aku telah melakukan kesalahan dengan melamarmu, aku hanya ingin selalu menjadi temanmu”, “Aku merasa senang akhirnya semuanya jelas sekarang, aku juga berharap masalah yang lainnya bisa terselesaikan dengan baik, aku tidak ingin membuat masalah denganmu dengan mengatakan masalahku” sahut Simmi 

“Lalu apa gunanya seorang teman ? Ayoolah, Simmi”, “Parmeet telah kembali, Gaurav” Gaurav jadi bingung “Siapa dia ?”, “Dia itu mantan suamiku, dia ingin menghabiskan waktunya dengan Ananya” sahut Simmi “Kamu tidak bisa menolaknya, Simmi ,,, kalau kamu punya masalah dengannya”, “Ini tidak semudah itu, Gaurav ,,, aku tidak ingin Ananya kehilangan kasih sayang ayahnya, kebahagiaannya adalah masalah yang sangat penting untukku” jelas Simmi tegas “Baiklah, santai ,,, aku akan menelfonmu kembali nanti” Gaurav lalu mengakhiri telfonnya dan bergumam “Ananya ,,, “ 

Sementara itu Raman dan Ishita sedang melihat Pihu bermain bersama psikolog “Pihu, apa kamu merasa senang dan menikmati suasana di kemah alam itu ?”, “Kemah alam itu benar benar sangat menyenangkan tapi sayangnya segera berakhir” sahut Pihu penuh semangat “Lalu bagaimana caranya kamu pulang cepat cepat kerumah dan mengejutkan semua orang ?”, “Tidak, ibu Ishi datang ke kemahku, dia berada disana bersamaku kemudian ,,,” Pihu tiba tiba berhenti 

“Kemudian kamu pulang sendirian untuk mengejutkan semua orang begitu ? Kalau kamu pulang sendirian, apa yang akan kamu lakukan ?", "Aaah ,,, aku tidak ingat, kepalaku pusing” Pihu kembali menolak untuk bercerita “Kalau aku biasanya menyanyi karaoke, bagaimana kalau kita menyanyi dan menikmati lagunya ? Ayooo ikut denganku” ajak psikolog, Raman dan Ishita teringat pada senyum bahagia Pihu, kali ini mereka sangat khawatir melihat kecemasan putrinya ini 

Suhail kembali menyamar dan melihat sebuah foto “Aku akan datang untuk menemui kamu hari ini, hal ini terjadi seperti yang kita pikirkan, Ruhi telah jatuh cinta padaku dan memberitahu tentang cintanya didepan salah satu anggota keluarganya, kemudian aku akan membuat keluarga mereka hampa, aku akan membuat Raman dan Ishita menjauh dari Ruhi, Raman telah menghancurkan keluarga kita, aku berjanji aku akan mengguncang keluarganya, Ruhi pasti akan meninggalkan keluarganya untukku, Raman dan Ishita akan jauh dari kasih sayang dan cinta Ruhi” ujar Suhail senang 

Abhishek bertanya pada salah satu anak buahnya tentang informasi tentang Suhail “Belum ada, pak ,,, semuanya yang berkaitan dengan Suhail itu normal dan biasa biasa saja”, “Dia itu tidak semudah itu, terus awasi dia !” pinta Abhishek “Suhail itu sangat cerdas, bagaimana caranya memeriksa dia ? Aku harus melakukannya secara diam diam dan rahasia, aku hanya ingin satu petunjuk saja” gumam Abhishek geram 

“Saat ini Raman dan Ishita sedang mengkhawatirkan soal Pihu yang hilang ingatan” kemudian Abhishek menelfon Raman “Pembuat tattoo itu tidak bilang apa apa, aku meminta anak buahku untuk mengawasi Suhail”, “Kedua putri kami sedang dalam masalah, apa yang harus kami lakukan ?” sela Ishita, Raman segera menghiburnya dan memeluk Ishita erat   SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1037 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top