SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1034 “PIHU PUN TRAUMA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1034 “PIHU PUN TRAUMA” by. Sally Diandra Ishita dan Raman masih ngobrol dengan Abhishek “Kita mempunyai satu musuh lagi yaitu Niddhi ! Dia berusaha untuk menghancurkan kehidupan kita dan merebut Ruhi, karir Niddhi jadi berantakan dan dia mempunyai motif yang besar untuk balas dendam pada kita” Abhishek langsung menyela “Aku kira tidak begitu, karena dia sedang berada dibalik jeruji penjara, kita harus mencari tahu apa yang Suhail inginkan ?” ujar Abhishek, 

Sementara itu Simmi pulang kerumah, nyonya Bhalla sangat menyukai sepreinya dan meminta Simmi untuk melihat sepreinya yang baru “Ibu, aku sangat lelah”, “Bagaimana dengan presentasi kamu ?” tanya nyonya Bhalla “Semuanya berjalan baik”, “Tapi kamu melupakan filemu, Simmi ,,, filemu tertinggal dirumah” sahut nyonya Bhalla heran “Aku tidak memerlukan file itu, ibu ,,, presentasiku ada di laptopku, ibu kira aku ini bohong ?” Simmi kemudian berlalu dari sana, nyonya Bhalla mencoba menghentikan langkahnya “Ibu hanya bertanya saja, dengar dulu, Simmi ,,,” Simmi terus berlalu ke kamarnya, saat itu Mihika hanya bisa terdiam memperhatikan mereka berdua 

Ruhi sedang menelfon Suhail “Apa kita bisa ketemu sambil minum kopi ?”, “Ruhi, aku tidak ingin menyakitimu, aku rasa seharusnya kita tidak ketemu dulu” sahut Suhail “Kenapa ? Apa kamu marah ?”, “Aku merasa aneh saja, kamu dan ayahmu meminta maaf padaku, sebenarnya itu tidak perlu, sedangkan ibumu masih menganggapku salah, padahal kamu sangat penting artinya bagiku, tapi dia telah mencurigai aku, aku tidak akan menemukan kebenaran sampai aku melihat adanya kepercayaan dimatanya untukku” sahut Suhail 

“Baiklah, aku akan meminta ibuku meminta maaf padamu”, “Jangan ! Aku ingin memenangkan kepercayaannya dengan caraku sendiri, maaf aku harus memastikan AC nya sudah benar, sudahan dulu yaa, daah” Suhail kemudian menutup telfonnya Keesokan harinya, psikolog sedang bertanya ke Pihu “Pihu, kenapa kamu mewarnai warna merah dimana mana ? Bukankah masih banyak warna, apa ini warna kesukaanmu ? Apa kamu teringat sesuatu ? Kupu kupu yang indah, bunga atau baju merah kesukaanmu atau mungkin darah ,,,” Pihu nampak cemas dan berlari memeluk Ishita 

“Ibu selalu bersamamu sayang, dengar, kenapa kamu takut ? Tidak akan terjadi apa apa sama kamu, jawab saja pertanyaan ibu itu”, “Aku tidak ingin berkata apa apa, bawa aku pulang, ibu” pinta Pihu “Baiklah, tenang yaa” Ishita lalu memeluknya sambil berfikir “Kenapa Pihu sangat terganggu ?” 

Mihika sedang ngobrol dengan Simmi “Simmi, kenapa kamu bersikap seperti ini ?”, “Apa ?” tanya Simmi heran “Kamu bersikap seolah olah kamu sedang melakukan pertahanan ketika kamu pulang kerumah”, “Tadi aku bertemu Parmeet, dia menyarankan kalau kami seharusnya bersama lagi demi Ananya” Mihika kaget “Apa kamu bilang ?”, “Lalu ada seseorang yang melamarku” sahut Simmi “Benarkah, siapa dia ?”, “Gaurav !” Mihika langsung menyela “Dia itu orang yang baik, pikirkan tentang lamarannya”, “Mihika, aku merasa bahagia dengan keadaanku seperti ini, Ananya sangat penting buatku, aku rasa Ananya pasti tidak bisa menerimanya” sahut Simmi “Kalau dia bisa menerima Gaurav, apakah kamu mau mempertimbangkan lamarannya ?”, “Aku tidak bisa berkata apa apa, Mihika” 

Nyonya Bhalla dan Amma sedang merencanakan sebuah pesta, nyonya Bhalla lalu meminta Adi untuk mengundang Aaliya untuk ikut serta “Adi, bilang sama Aaliya untuk ikut pesta ini, nenek akan mengenalkan padanya pesta kitty, bilang juga sama Aaliya untuk membuat salad untuk diet” pinta nyonya Bhalla, dalam hati Adi berkata “Mereka ini apa tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi diantara kami berdua ?” bathin Adi kesal, 

Raman hanya menatapnya dari kejauhan “Adi, kenapa Aaliya tidak bisa datang ?”,”Mungkin dia sedang sibuk dengan hidupnya, sudah lupakan saja” nyonya Bhalla lalu menyela “Aaliya harus datang besok”, “Baiklah, aku akan bilang padanya, aku sudah terlambat berangkat ke kantor” Ruhi menyela ucapan Adi 

“Aku juga mau keluar, ada pekerjaan yang harus aku lakukan” Raman langsung menghentikan langkah Ruhi “Kamu mau pergi kemana, Ruhi ?”, “Aku harus pergi menemui Suhail, ayah”, “Ayah akan mengantarmu” ujar Raman “Tidak, aku akan mengurusnya sendiri, ayah” Raman sangat cemas dan mengejarnya dari belakang Ishita memberitahu Raman tentang apa yang dikatakan oleh psikolog yang menterapi Pihu “Dia bilang sepertinya Pihu telah melihat darah seseorang, mungkin bisa jadi pembunuhan atau kecelakaan, waktu aku bersamanya dikemah, dia itu sangat bahagia , jadi kapan hal ini terjadi ?” Raman jadi heran 

“Apa yang terjadi pada keluarga kita ? Kedua putri kita ,,,”, “Ada apa, Raman ?” Ishita jadi penasaran “Aku tadi mengikuti Ruhi ketika dia pergi menemui Suhail, anak itu memang benar benar sangat pintar dan mempunyai pribadi yang baik, dia meminta Ruhi untuk tidak menemuinya sampai kamu menyetujuinya”, “Apa kamu melakukan sesuatu sambil marah ?” Raman menggeleng “Tidak, aku malah merasa tidak berdaya dengan mendukung sampai Ruhi melihat wajahnya yang sebenarnya” 

Saat itu Raman mendapat telfon dan kaget “Baiklah, kami akan datang kesana” Ishita dan Raman bergegas menuju ke tempat Abhishek “Abhishek, kenapa kamu memanggil kami kemari ?”, “Kami telah menemukan si pembuat tattoo” sahut Abhishek “Kalau begitu kita bisa menahan Suhail” ujar Raman senang, namun Abhishek menggeleng, Ishita langsung menyela “Apa dia sudah memberikan pernyataannya ?”, “Belum, ini tidak mudah” kemudian mereka melihat si pembuat tattoo 

“Ada seseorang yang memberikan obat hingga overdosis, dia tidak ingat apa apa sekarang, kami menemukannya terbuang di sebuah lahan” ujar Abhishek “Lalu kemana perginya register itu ?”, “Mungkin si pemeras yang mengambilnya” Abhishek menyela ucapan Raman 

Di tempat Suhail, Suhail sedang mengecek register dan sebuah foto, kemudian Suhail membakar foto itu “Kalian tidak bisa menangkapku secepat ini, si pembuat tattoo itu tidak akan bisa berkata apa apa ke polisi, sekarang adalah giliranmu” Suhail tersenyum melihat Vikram yang ditahannya “Jangan takut, paman” Suhail kemudian memamerkan tattoonya di lengan kirinya sambil berkata 

“Aku telah mengoleskan foundation dan cream ke tanganku untuk menyembunyikan tattoo ini, aku selalu melakukan hal ini setiap waktu, ketika aku sedang bertemu dengan Ruhi atau ketika aku pergi ke rumah keluarga Bhalla” Vikram hanya terdiam 

“Kamu telah merusak kerja kerasku, apa perlunya berkata jujur ke nyonya Ishita ? Kamu bilang kalau aku ini adalah keponakanmu dan ayahku sudah meninggal, kenapa paman ? kamu telah merusak jati diriku !” bentak Suhail kesal, saat itu Vikram mendapat suntikan, Vikram langsung berteriak memberitahu kebohongan Suhail 

“Kebenarannya adalah aku ini memang keponakanmu dan kakakmu bunuh diri ! Kenapa kamu memberitahu Ishita ? Kamu telah menciptakan banyak kebingungan, dia pasti akan merasa kalau aku ini telah berbohong padanya ! Sekarang kamu akan mendapatkan hukumannya atas apa yang telah kamu perbuat ! Aku telah membuat semua rencana ini dengan usaha yang keras, aku juga yang membuat video Ruhi !” bentak Suhail senang 

Suhail teringat ketika dirinya merekam Ruhi dan membuat video porno itu “Kamu tahu kan kalau ayahku bunuh diri karena Raman ! Raman telah menghancurkan keluarga kita ! Aku tidak akan membiarkannya !” Suhail kembali menyuntik tubuh Vikram “Siapapun yang ikut campur dengan rencanaku, aku akan melakukan hal yang sama” Suhail kemudian mencipratkan air ke wajah Vikram sambil memberitahu tentang temannya yang nomer handphone dia pakai untuk memeras Ruhi 

“Dia itu bermuka dua didepanku demi sejumlah uang, dia ingin memberitahu yang sebenarnya ke Ruhi, jadi aku harus membunuh temanku itu, aku akan membuat semua orang berpihak padaku, maafkan aku, paman ,,, aku tidak bisa membiarkanmu, aku tidak bisa mundur kebelakang”, “Suhail, biarkan aku pergi, aku akan pergi meninggalkan kota ini” pinta Vikram 

“Bagaimana bisa ? Semua orang sudah tahu tentang kamu, polisi bahkan sedang mencarimu, aku akan membiarkan kamu pergi kalau kamu tidak memberitahu Ishita tentang aku ! Kamu telah merusak rencanaku, tapi kamu telah melakukan satu hal yang baik, kamu menelfonku dan bilang kalau ada seorang perempuan yang bertanya tentangku, ketika kamu bilang kalau dia itu adalah Ishita Bhalla, aku jadi tahu kenapa Raman menelfonku dan mengajakku untuk makan malam, lalu aku menutupi tattooku dan hal itu akhirnya terjadi seperti apa yang aku inginkan, Ishita tidak bisa melihat tattooku” ujar Suhail senang 

“Maafkan aku, paman ,,, aku tidak bisa memaafkan kamu, aku memang sangat menyayangi kamu tapi aku lebih membenci Raman” ujar Suhail lagi sambil berfikir untuk menemui temannya yang menjadi otak yang sebenarnya dari permainan ini SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1035 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top