SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1002 “ADA UDANG DI BALIK BATU” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1002 “ADA UDANG DI BALIK BATU” by. Sally Diandra Raman dan Ishita yang mulai curiga pada Suhail bergegas memanggil Ruhi “Kenapa kalian memanggilku ?” Raman dan Ishita langsung bertanya tentang Suhail “Aku tidak tahu banyak tentang dirinya, dia itu pemuda yang baik, dia juga telah membantu aku dan aku akan bekerja sama dengannya”, “Tidak mungkin !” bentak Raman, tuan Bhalla lalu menyela 

“Ada masalah apa, Raman ?”, “Dia itu seorang penipu, dia adalah pembohong besar !” tepat pada saat itu Suhail datang dan bertanya “Apa yang anda katakan, tuan ? Tadi pagi kamu bilang terima kasih padaku dan sekarang kamu bilang aku ini seorang penipu ?” Ishita langsung menyela ucapan Suhail 

“Pasti ada seseorang dibalik semua ini kalau kami berfikir yang bertentangan tentang orang yang telah membantu kami, kenapa kamu bohong sama kami ?”, “Aku bohong apa ?” Suhail berusaha membela diri “Kamu memberikan alamat klinik ayahmu, tapi kami tidak bisa menemukan klinik tersebut ketika kami datang ke alamat tersebut, katakan saja pada kami apa yang kamu sembunyikan, Suhail ?” desak Ishita 

“Aku tidak bisa mengatakannya pada kalian tapi itu memang benar kalau aku berbohong sama kalian semua”, “Lihat kan ? Dia telah berbohong ! Aku akan menelfon Abhishek”, “Jangan, tuan ! Aku punya alasannya” pinta Suhail “Bilang saja sama Abhishek !” bentak Raman kesal “Raman, coba kita dengarkan apa alasannya” pinta Ishita 

“Ayahku telah mengobati begitu banyak pasien dan saat ini dia sedang menderita Alzheimer dan aku mencoba mengobatinya hingga bisnisku bangkrut, aku tidak bisa mengatakannya pada siapapun, aku harus menjual kliniknya, aku sangat menyayanginya, aku telah meninggalkan semua keinginanku, hanya demi ayahku, tapi tetap saja tidak terjadi apa apa, aku ingin menyelenggarakan konsernya Ruhaan untuk mendongkrak perusahaan hiburanku dan Ruhi sudah menyetujuinya” Ruhi menyela ucapan Suhail 

“Iyaa aku sudah menyetujuinya untuk menyelenggarakan konser”, “Aku mohon ijinkan Ruhi, dengan begitu maka aku bisa membantu keluargaku, ketika aku melihat Ruhi sedang dalam masalah, aku mencoba membantunya karena aku tahu bagaimana rasanya ketika orang tua kita dalam masalah, apa kalian masih marah padaku sekarang ? Maafkan aku, kalau aku telah berbohong” sahut Suhail 

“Suhail, maafkan kami, kalau kami telah salah paham denganmu”, “Kami juga tidak tahu tentang ayahmu” Ishita menimpali ucapan Raman “Apakah kalian akan mencegah Ruhi agar tidak menyelenggarakan konsernya ?”, “Tidak, Suhail ,, Ruhi akan menyelenggarakan konsernya” Raman menimpali ucapan Suhail “Maafkan kami, Suhail ,,, banyak orang yang telah mengkhianati kami, kami merasa senang ketika tahu kalau kamu melakukan semua ini untuk ayah kamu” Raman menyela ucapan Ishita 

“Kalau kamu membutuhkan bantuan kami, kamu bisa meminta bantuan kami segera”, “Sungguh ?” tanya Suhail, Ruhi tersenyum senang, nyonya Bhalla lalu meminta Suhail untuk makan dulu 

Keesokan harinya, Raman sedang ngobrol sama Vidyut di telfon “Apa ? Perpisahan terakhir ? Kamu harus datang ke rumahku untuk makan malam !”, “Tidak untuk kali ini, Raman” Ishita menyela dan meminta Vidyut untuk datang kerumah mereka “Kami akan datang ke tempatmu untuk mengemasi barang barangmu, Vidyut”, “Tidak perlu, Ishita ,,, aku akan datang” Ishita lalu memberitahu keluarganya kalau Vidyut akan datang, 

Para perempuan di keluarga Bhalla mulai memikirkan kira kira makanan apa yang harus mereka buat “Aku mohon ,,, jangan memalukkan seperti tempo hari, kalian semua mengejar ngejar dia, kalau begitu aku akan membatalkan makan malamnya” seliuruh perempuan di keluarga Bhalla berjanji kalau mereka tidak akan berlebih lebihan kali ini 

Sementara itu Ruhi merasa heran “Aku sudah mengirimkan permintaan pertemanan tapi Suhail belum menerimanya, apa dia merasa kalau aku telah mengejar ngejarnya ? Aku akan menghapus permintaannya” saat itu nyonya Bhalla datang dan meminta tolong pada Ruhi, Mihika pun datang kesana dan bertanya pada nyonya Bhalla 

“Ibu, berapa lama lagi ibu akan bersiap siap ?”, “Aku harus menunjukkan pada temanmu kalau aku ini masih muda dan cantik, undang dia untuk makan malam, aku harus pergi ke salon dulu untuk perawatan yang special”, “Ibu tidak perlu melakukan hal ini” sahut Mihika,

Nyonya Bhalla lalu meminta Ruhi untuk ikutan, Ruhi lalu menelfon salon tersebut untuk janji perawatan di salon, Mihika berfikir untuk memberitahu Amma tentang hal ini “Nenek, kita sudah janjian dengan salonnya”, “Ya udah, ayoo kamu iku sama nenek” saat itu Ruhi dapat telfon dari Suhail, Ruhi tersenyum senang “Apa aku mengganggu kamu, Ruhi ?”, “Tidak, ada apa ?” tanya Ruhi 

“Apa kita bisa ketemu di suatu tempat ?”, “Okee” sahut Ruhi “Aku tadi sudah menelfon desainerku untuk menyelesaikan bajumu yang untuk konser besok”, “Kirimkan saja alamatnya ke aku, aku akan datang kesana, oh iyaa periksa juga facebookku, aku biasanya memakai kostum yang berbeda di setiap konserku, aku juga telah mengirimkan permintaan pertemanan ke kamu” ujar Ruhi 

“Aku tidak begitu aktif di media sosial, kita akan bertemu nanti dan memutuskan semuanya” Ruhi merasa heran dengan jawaban Suhail “Kenapa dia tidak begitu aktif di media sosial manapun ?” namun saat itu ternyata Suhail menerima pertemanan Ruhi, Ruhi memeriksanya dan tersenyum “Apa saja” bathin Ruhi, Ruhi lalu menghampiri neneknya 

“Nenek, aku nggak bisa pergi bareng nenek sekarang, karena aku harus menghadiri meeting, nenek bisa pergi sama bibi Mihika dan bibi Simmi”, “Sudah tidak perlu, nenek akan pergi sendiri” sahut nyonya Bhalla “Baiklah, biarkan aku yang mengurusnya, Ruhi” Ruhi sangat senang mendengar jawaban Mihika, lalu mulai memikirkan baju apa yang hendak dia pakai 

Ishita sedang menunjukkan beberapa baju ke Raman “Jangan yang itu, itu terlalu berlebihan, ini kan hanya pesta kecil kecilan dirumah” sahut Raman, Ishita kemudian menunjukkan beberapa warna yang lain dan baju “Bagaimana dengan kain saree ini ?”, “Luar biasa ! Sempurna” ujar Raman sambil memperhatikan baju itu dengan lebih seksama 

“Apa kamu sudah sinting ? Baju ini bisa terlihat dari luar, apa tidak ada pakaian didalamnya ?”, “Ya sudah kamu saja yang memutuskan pakaianku” Raman segera menunjukkan sebuah kain saree “Raman, aku ini bukan mau pergi ke kuil, apa ada orang yang pergi ke pesta dengan baju yang berwarna oranye ? Kamu pasti tidak mau aku terlihat cantik kan dipesta nanti ?”, “Iyaa tentu saja, kalau kamu terihat sexy didepan orang banyak, mereka semua pasti akan memperhatikan kamu terus” Ishita tersenyum dipuji seperti itu oleh Raman 

“Aku tahu” Ishita kemudian mengambil kain saree yang berwarna pink, Raman mulai menggoda Ishita, Ishita hanya tertawa dan berlalu dari sana, Ishita melihat bajunya Pihu, Ishita menyukainya “Mama yang membelikan baju ini di Adelaide kemarin, aku sangat takut ketika aku tersesat”, “Kamu pasti sangat merindukan mamamu bukan ? Bagaimana kalau kita mengundang ibu Shagun, paman Mani dan kak Aaliya ?” Pihu tersenyum senang, Ishita segera menelfon Mani “Pesta makan malam ? Ada acara apa ?”, “Hanya pesta biasa, ajak Shagun dan cepat datang kesini, aku sudah memberitahu Aaliya juga” Pihu menyela ucapan Ishita 

“Iyaa, paman Mani ,,, cepat datang yaa dan ajak mama juga, aku kangen sama kalian semua”, “Baiklah, kami akan datang” sahut Mani “Terima kasih, paman”, “Aku mohon datanglah, karena Pihu sangat kangen sama Shagun” sela Ishita “Pasti !”, “Terima kasih, Mani” Ishita merasa lega lalu menutup telfonnya, sementara itu di rumah Mani, begitu Mani selesai menelfon, Mani pun berbalik dan dilihatnya ada Shagun dibelakangnya “Aku sudah bilang sama kamu kan, kalau aku tidak mau pergi ke rumah keluarga Bhalla”, “Meskipun tidak juga untuk Pihu ?” tanya Mani heran 

Sementara itu Raman bertanya ke Ishita “Ishita, apa kamu sudah gila dengan mengundang Shagun kesini ? Pihu bilang padaku”, “Raman, Pihu akan merasa bahagia” sahut Ishita tenang “Tapi ini pesta perpisahannya Vidyut”, “Aku sudah bilang sama Vidyut kalau Shagun akan datang, dia yang akan mengurusnya, Pihu sangat senang, Raman ,,, aku harap semua orang bisa menikmati acaranya” ujar Ishita, tak lama kemudian Raman bertanya ke Romi tentang semua persiapan yang dilakukan Romi 

“Kakak, musik apa yang harus aku putar ?”, “Putar saja lagu lagu yang enak” saat itu Ishita menghampiri mereka, Raman langsung memuji istrinya ini sambil sedikit menggodanya, Mihika lalu menyela “Ibu mertua akan tampil dengan penampilan yang berbeda, kamu harus melihatnya, kak”, “Tapi dimana Ruhi ?” tanya Raman heran yang tidak melihat keberadaan Ruhi dirumah 

Saat itu Suhail sedang mengucapkan terima kasih pada Ruhi karena telah menyetujui untuk menyelenggarakan event ini “Benar Suhail, aku sangat bersemangat sekali melakukan konser di India”, “Aku rasa aku harus pergi sekarang” sahut Suhail “Bagaimana kalau kamu datang ke pesta makan malam dirumah kami, ini untuk pesta perpisahan dengan paman Vidyut”, “Itu pesta dirumahmu kan ? Apa yang nanti ayahmu pikirkan tentang aku ?” sahut Suhail lagi “Ayahku pasti akan senang begitu melihat kamu, percayalah padaku” akhirnya Suhail setuju dengan permintaan Ruhi 

Nyonya Bhalla akhirnya pulang kerumah sambil menutupi wajahnya, Ruhi yang saat itu sudah pulang ke rumah bersama Suhail, mulai menggoda neneknya dengan menghentikan neneknya “Ruhi, biarkan nenek masuk dulu”, “Tunjukkan dulu wajah nenek padaku” nyonya Bhalla langsung menunjukkan wajahnya yang membuat Ruhi terkejut “Nenek, apa yang terjadi padamu ?” nyonya Bhalla menangis sambil berkata “Kamu mau lihat ?” Ruhi merasa heran 

“Apa yang telah nenek lakukan dengan wajah nenek ? Bagaimana ini bisa terjadi ?”, “Vidyut kan mau datang, nenek pikir untuk mempercantik diri, nenek mencoba untuk memutihkan alis nenek dengan warna emas, lalu nenek mengoleskan pemutih itu ke alis nenek, ternyata itu krim untuk rambut jadi nenek kehilangan salah satu alis nenek” ujar nyonya Bhalla malu “Kenapa nenek pergi kesana ?”, “Bagaimana nenek bisa menunjukkan wajah nenek yang seperti ini ke Vidyut ?” tanya nyonya Bhalla cemas 

“Aku akan memperbaiki semuanya” sela Suhail “Tapi bagaimana ?”, “Berikan saja pensil alismu” pinta Suhail yang kemudian menyuruh nyonya Bhalla untuk duduk, kemudian Suhail membuat alis nyony Bhalla dengan pensil alis, Ruhi membawa sebuah kaca dan menunjukkannya pada neneknya, nyonya Bhalla dan Ruhi sangat senang “Terima kasih, Suhail ,,, sekarang aku akan menunjukkan kencantikanku ke Madhu dan mempesona Vidyut” Ruhi tertawa mendengar ucapan neneknya SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1003 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top