SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 994 “KEBEBASAN LAKI LAKI” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 994 “KEBEBASAN LAKI LAKI” by. Sally Diandra Dirumah Mani, Shagun sedang merasa frustasi, Mani menemuinya dan bertanya “Ada masalah apa, Shagun ?”, “Mani, aku ini memang seorang pecundang, semua orang memarahiku, aku tahu aku bisa bertemu dengan Pihu tapi Pihu tidak tinggal bersamaku, aku mencoba untuk memasak untuk mengalihkan perhatianku tapi ternyata aku tidak bisa konsentrasi, malah menggosongkan makanan”, 

“Semua ini masalah yang sepele, Shagun ,,, kita akan memesan makanan saja, dimana Aaliya ?” tanya Mani “Aaliya tadi marah begitu melihat masakannya gosong, lalu pergi begitu saja, dia pasti sedang ngobrol sama Adi dan mengeluh tentang aku”, “Sudah lupakan saja, bersiaplah, kita akan pergi keluar, kamu pasti akan merasa lebih enakkan” akhirnya Shagun menyetujui saran Mani 

Dirumah keluarga Bhalla, Ishita, Simmi dan semua orang sedang melayani Vidyut yang datang kerumah mereka untuk makan malam, Raman, Romi dan Adi saling menatap satu sama lain dengan perasaan heran “Mihika, tolong berikan chutneynya”, “Ambil saja sendiri” sahut Mihika menimpali permintaan Romi, nyonya Bhalla menyela “Aku sangat menyukai cricket”, “Bagus kalau begitu” sahut Vidyut, 

Saat itu Vidyut dapat telfon dan langsung meninggalkan meja makan untuk menjawab telfon “Sepertinya telfon dari Nisha” sela Simmi, sementara Vidyut merasa kesal “Pernikahan apa ? Hentikan menggangguku terus !” Vidyut lalu kembali ke meja makan “Maaf, hanya seorang fans yang tergila gila, dia terus menerus menelfon aku, dia juga berhalusinasi seolah olah kami telah menikah”, “Bagaimana caranya kamu mengurus semua ini ?” sela Raman “Sebagai seorang selebriti, aku harus bisa mengurusnya” 

Amma dan Appa datang, Amma sangat kaget begitu melihat Vidyut “Waah ,,, Vidyut Sahay ,,,” mereka semua tersenyum senang, Vidyut pun menyapanya Pihu meminta Shravan untuk makan “Speakernya tidak bekerja”, “Pihu, kenapa anak laki laki seperti itu ?” tanya Ananya, 

Sementara itu Vidyut berterima kasih pada semua orang dan meminta maaf untuk foto yang tersebar disurat kabar “Tidak apa apa, kamu kan selebriti” sahut Raman “Kamu ini memang tampan tapi kenapa kamu tidak makan yang banyak ?” Amma langsung menyela ucapan nyonya Bhalla “Mampirlah kerumahku dulu, aku akan membuat manisan untukmu”, “Aku sudah makan banyak, perutku sudah kenyang, lain kali aku akan makan dirumahmu, nyonya Iyer” ujar Vidyut 

“Sudah biarkan saja Vidyut pergi, dia punya banyak pekerjaan” Raman menimpali pembicaraan mereka, nyonya Bhalla lalu memberi nomer telfonnya ke Vidyut dan memintanya untuk datang kembali “Pasti, aku akan datang, permisi aku pulang dulu” Vidyut lalu meninggalkan rumah mereka, seluruh perempuan keluarga Bhalla tersenyum senang “Ishita, kenapa kamu tidak bilang sama ibu kalau ada Vidyut ? Aku kan malu karena datang kesini hanya memakai kain katun saree”, “Jangan khawatir, ibu ,,, Vidyut sudah terkesan sama ibu” hibur Ishita “Sepertinya dia itu orang yang baik” puji nyonya Bhalla 

“Kenapa kamu memeluknya tadi, Toshi ?” sela tuan Bhalla kesal “Kamu cemburu yaa ? Kami seperti laki laki yang yang lain, apakah kami tidak boleh bersenang senang ?”, “Apa kamu mau menerima keadaan seperti ini kalau aku melakukannya dengan wanita cantik yang lain ?” tuan Bhalla merasa kesal “Kamu juga kenapa tadi kamu mengundang Vidyut mampir kerumah, Madhu ?” sela Appa, Romi juga ikutan bertanya ke Mihika “Mihika, kenapa kamu tidak menyiapkan makanan untukku ?”, “Iyaa, Aaliya juga tidak menyuapi aku dengan penuh cinta tadi, kamu itu datang padaku hanya kalau menangis saja” sela Adi 

“Adi, dia itu tadi tamu, jangan bandingkan dia dengan dirimu” mereka semua kemudian saling berdebat satu sama lain, Raman langsung berteriak “Sudah cukup !” Raman lalu memarahi semua perempuan di keluarganya dan bertanya “Apa kita hanya bisa menerima ejekan dari para istri ?” para lelaki langsung pergi, Ishita lalu bergumam “Kita para perempuan harus bicara, mereka tidak bisa memberikan peraturan seperti ini” ujar Ishita 

Direstauran, Shagun merasa kesal karena restaurannya sangat ramai “Aku sudah memesan meja, mungkin ada selebriti yang datang kerestauran ini, jadi restaurannya ramai” saat itu Mani mendapat telfon dan bergegas meninggalkan Shagun sebentar, saat itu Shagun melihat Vidyut, Shagun langsung berbalik dan bergumam pada dirinya sendiri “Aku berharap dia tidak melihatku” namun ternyata Vidyut sudah menghampirinya dan menyapa Shagun “Apa kabar, Shagun ? Aku tahu kalau kamu sangat kecewa dan sedih, aku minta maaf”, “Tutup mulutmu, Vidyut ! Aku tidak mau bicara denganmu ! Tinggalkan aku sendiri !” bentak Shagun kesal, 

Saat itu Mani datang kesana dan bertanya “Apa kita pernah bertemu sebelumnya ?” Vidyut segera mengenalkan dirinya pada Mani “Maafkan aku, aku sampai tidak mengenali kamu”, “Tidak apa apa, nikmati saja makan malam kalian” Vidyut lalu pergi meninggalkan mereka, Mani lalu bertanya pada Shagun “Shagun, kenapa kamu tadi bicara sangat kasar dengannya ? Kamu kenal dia ?”, 

“Tidak ! Biasalah selebriti selalu bersikap seperti itu, kami pernah bertemu di Australia” sahut Shagun “Baiklah, jangan rusak moodmu, ayoo ikut aku”, “Mani, apa kita bisa pergi ke restauran yang lain saja ?” pinta Shagun “Baiklah” akhirnya mereka pergi dari sana, Shagun berkata dalam hati “Aku tidak ingin Mani mengetahui hubunganku dengan Vidyut” bathin Shagun 

Shravan meminta Ananya dan Pihu untuk pergi dan menguji speakernya, Raman dan semua pria datang kesana, sedangkan Ishita sedang ngobrol dengan semua perempuan dikeluarganya, nyonya Bhalla memuji Vidyut “Dia itu memang tampan, tapi buatku laki laki yang paling tampan itu adalah Vishwaku, dia itu pahlawanku”, “Kalau begitu kamu harus mengetes kacamatamu, Madhu” mereka semua tertawa terbahak bahak 

“Sudah jangan bertengkar sekarang” sela Ishita “Para suami kita harus tahu bagaimana perasaan kita kalau mereka memberikan perhatian pada yang lain” Mihika dan Aaliya setuju dengan pendapat nyonya Bhalla untuk membuat para lelaki itu cemburu “Iyaaa, benar ,,, aku ingin melihat wajah mereka” sela Simmi Pihu merasa heran “Kenapa Shravan tidak bilang apa apa ? Bagaimana caranya tahu, apa sudah terhubung atau belum ?” saat itu Shravan terhubung, Pihu dan Ananya senang “Waah sudah bekerja !” ujar Pihu 

Sementara itu Raman sedang ngobrol dengan para lelaki di keluarganya “Mereka itu sudah membuat kita menari, kalau mereka tahu kita ini cemburu, mereka pasti akan menguasai kita”, “Iyaa, benar ,,, bahkan Aaliya juga sudah menunjukkan padaku luapan kemarahannya beberapa kali” Adi menimpali ucapan Raman “Bahkan Mihika, maafkan aku, paman ,,, Mihika selalu saja mengira kalau aku ini salah”, “Aku juga menikah dengan seseorang yang berbahaya” sela Raman, Appa dan tuan Bhalla juga membicarakan istri mereka yang suka mencari cari perhatian di depan Vidyut “Kita seharusnya tidak membiarkan apinya menyebar lebih besar, kita akan mengumumkan perang pada mereka” ujar Raman, 

Mereka semua lalu keluar bersama sama, Shravan ikut dengan mereka, mereka melihat para perempuan sedang menatap mereka dengan perasaan marah, Raman bertanya pada mereka “Ada apa memangnya ?” Ishita lalu menunjukkan speaker itu “Paman, apapun yang paman katakan, semuanya terdengar lewat speaker ini”, “Kenapa kamu tidak bilang sebelumya ?” sahut Raman kesal, para pria itupun merasa cemas “Lalu memangnya kenapa ? Iyaa aku memang bilang begitu”, “Kami semua mendengar kalau kalian semua punya masalah dengan kami, katakan saja pada kami” Adi menyela “Tidak, ibu Ishi”, “Biarkan para orang tua bicara, Adi” sahut Ishita 

“Ayooo maju ke depan para orang tua, Romi maju !” pinta Raman, Romi langsung berkata “Itu memang benar, Mihika tidak percaya padaku, dia selalu curiga padaku” Mihika menatap ke arah Romi, Romi mulai tegang dan berkata “Aku sudah selesai, sekarang giliran paman Vishwa” Appa lalu meminta anak anak untuk pergi keluar dan bermain disana, Ananya dan Pihu pun pergi, 

Ishita juga menyuruh Shravan keluar “Sekarang katakan, Vishwa ,,, ada apa ?”, “Istriku mencintai aku dan aku juga cinta padanya tapi dia selalu saja berada di sekitarku dan tidak memberikan aku ruang untuk bergerak” Raman tersenyum mendengar keluhan ayah mertuanya 

“Seorang laki laki selalu membutuhkan ruang” Adi menyela ucapan Appa “Aku setuju denganmu, kakek ,,, Aaliya selalu menelfonku 50 kali sehari, kalau aku hanya bilang iyaa sayang, diapun menangis, dia selalu menangis sepanjang hari, apa aku harus menghantamkan kepalaku ke dinding ? Aku juga ingin istirahat” ujar Adi “Bagus, Adi !” sela Raman “Apa bagusnya ? Katakan masalahmu sekarang, Raman !” sela Ishita “Mereka semua punya masalah” sahut Raman 

Sementara itu di halaman, Shravan sedang ngobrol dengan Pihu dan Ananya “Semua suami pasti akan dalam masalah besar”, “Iyaa semua itu gara gara speakermu tapi paman Raman pasti bisa mengurusi semuanya” sahut Ananya “Bahkan ibu Ishi juga bisa mengatasi hal ini” puji Pihu, 

Saat itu di dalam rumah, Ishita meminta Raman untuk mulai bicara “Iyaa, aku juga punya masalah, hubungan kita semua sebagai suami istri tidak membiarkan kami, kami ingin bebas, kami ingin kebebasan, aku akan berada dirumah, aku tidak ada masalah”, “Baiklah, kami akan memberikan kalian kebebasan, katakan saja pada kami, Raman ,,, apa yang sebenarnya kamu inginkan ?” tanya Ishita 

“BOB ,,, Band of Boys ingin pergi keluar sendirian” ujar Raman, para istri kemudian mulai mendiskusikan hal ini “Baiklah, kami telah memutuskan kalau kami akan memberikan kebebasan pada kalian semua selama 24 jam penuh, kalian bisa melakukan apapun yang kalian inginkan, kami tidak akan membatasi apapun”, “Apa ini jebakan kalian ?” sela Romi 

“Aku juga merasa seperti itu” Adi ikut menimpali “Tidak, tidak ada jebakan apapun, kami peduli pada kalian semua, kalau kalian tidak peduli, baiklah kami akan tarik lagi kebebasan ini” sahut Ishita “Jadi ini bukan jebakan ? Kalau begitu kita bebas”, “Iyaa tentu saja, kalian bisa menikmatinya” sela nyonya Bhalla menimpali ucapan Raman, kemudian para suami itu pun pergi, Ishita bertanya pada yang lain “Apa yang akan mereka lakukan ? Mereka sangat bersemangat sekali, apa kita melakukan kesalahan ?” tanya Ishita cemas 

Vidyut akhirnya pulang kerumah, pembantunya memberitahu kalau ada tamu yang menunggunya, saat itu seorang gadis menemui Vidyut “Ini kartu undangan pernikahanmu”, “Apa ? Pernikahanku ?” Vidyut lalu membaca kartu undangan itu “Vidyut menikah dengan Nisha” Vidyut heran “Apa ini ? Siapa yang memberikannya padamu ? Ada apa ini ?”, “Aku tidak tahu, pembantumu yang memintaku untuk memberikannya padamu” Vidyut lalu memarahi pembantu itu dan menyuruh gadis itu pergi 

“Apa kamu tidak tahu kalau Nisha mengambil apartemen digedung ini ? Nisha itu sebuah masalah !” Vidyut segera menelfon sekretaris apartemen “Kenapa kamu memberikan sebuah apartemen ke Nisha ? Uang itu bukan segalanya ! Baiklah ! Pergi saja ke neraka sana ! Aku harus melakukan sesuatu dan menghentikan Nisha !” ujar Vidyut kesal SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 995 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top