SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 996 “PENYAMARAN YANG SEMPURNA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 996 “PENYAMARAN YANG SEMPURNA” by. Sally Diandra Raman dan anggota keluarga yang lain sedang menikmati pesta mereka “Lihat itu Raman, dia malah menyuruh Adi untuk minum juga, apa seperti ini ikatan antara ayah dan anak ala Punjabi ?” Ishita merasa kesal melihat keduanya, saat itu Raman menaruh pena ayahnya yang terdapat kamera diatas meja dengan posisi terbalik sehingga kameranya tertutup dan hilang “Shravan, coba kamu periksa ada apa ?” pinta Ishita, Shravan lalu memeriksanya 

“Maaf, bibi ,,, sepertinya ada seseorang yang telah menaruh pena itu di dalam sebuah kotak dan membuatnya jatuh”, “Baiklah, kalian semua pergi saja sekarang, kita tahu dimana mereka berada, kita akan pergi kesana dan menangkap basah mereka semua” ujar Ishita kesal “Kalian semua pergi saja kesana dan tolong berikan tamparan dariku untuk mereka”, “Iyaa kalian saja yang pergi kesana dan tarik telinga mereka dengan keras” Simmi menimpali ucapan ibunya “Tapi kita telah membuat peraturan kalau kita tidak boleh melakukan apapun selama kurun waktu 24 jam, aku punya ide” Ishita kemudian memberitahu mereka apa idenya 

Tuan Bhalla sedang ngobrol dengan Vidyut, Vidyut lalu memberitahu Romi “Romi, lihat ada gadis gadis yang cantik”, “Iyaa, kalau kamu ada disana, mereka pasti tidak akan memperhatikan kita” sahut Romi “Baiklah, pergilah sana dan menarilah bersama mereka, aku akan duduk disini saja dan minum minum bersama paman Bhalla” ujar Vidyut, Raman bergegas mengajak Romi dan Adi untuk ikut dengannya Romi lalu bertanya pada para gadis itu “Apa kalian mau menari dengan kami ?” para gadis itu akhirnya mau dan mereka pun menari bersama, 

Saat itu Ishita, Mihika dan Aaliya sudah sampai disana dengan pakaian mereka yang ala boy band alias cowok “Mihika, kamu terihat sangat tampan” ujar Ishita, Mihika sedikit gugup “Tenang, tidak ada seorangpun yang akan mengenali kita, disini gelap, kita harus bicara dengan nada yang lain dan sedikit berat” ujar Ishita, kemudian mereka masuk ke dalam dan melihat Raman, Romi dan Adi sedang menari bersama para gadis 

Dirumah keluarga Bhalla, Simmi sedang ngobrol dengan nyonya Bhalla “Ibu, sudahlah tidak usah disembunyikan, aku tahu kalau sebenarnya ibu kangen sama ayah, coba ibu telfon Ishita dan bicara dengannya” pinta Simmi, saat itu Ishita yang berpenampilan sebagai laki laki ikut menari dengan gadis gadis tersebut dan Raman, Ishita meminta gadis tersebut untuk menari dengannya, Mihika dan Aaliya yang juga berpenampilan sebagai laki laki melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Ishita “Kami akan menari dengan salah satu diantara kalian yang menang” ujar gadis tersebut, 

Ishita, Mihika dan Aaliya langsung menantang Raman, Romi dan Adi, mereka berenam lalu menari dengan diiringi lagu Cutiepie ,,, dan akhirnya para gadis memilih Ishita sebagai pemenangnya, lalu para gadis ini menari dengan Ishita, Raman kesal dan tidak ingin melihat mereka, kebetulan saat itu Ishita mendapat telfon dari nyonya Bhalla, Ishita segera berlalu dari tempat itu “Ibu, semuanya baik saja saja disini, ayah saat ini sedang sendirian, dia tidak menari seperti yang lainnya” hibur Ishita namun nyonya Bhalla malah merasa sedih “Dia tidak bisa menikmati acaranya tanpa aku”, “Ibu, mungkin ayah juga kangen sama ibu” sela Simmi, nyonya Bhalla lalu bertanya tentang yang lainnya 

“Ibu, apa yang harus aku katakan ? Cara mereka menari ? Dan tentang Aaliya, ada seorang gadis yang tergoda dengan penampilan Aaliya” Ishita tertawa terbahak bahak “Ishita, jangan lupa kalau kamu itu harus memberikan pelajaran pada mereka, jangan fokus pada cerita yang lain” pinta nyonya Bhalla, Ishita lalu mematikan telfonnya dan ketika berbalik hendak masuk ke dalam, dilihatnya Raman sedang berdiri didepannya, Ishita sedikit kaget 

“Hai, aku Raman dan dia Romi”, “Aku Ishaan” sahut Ishita kikuk “Tarianmu sangat bagus sekali”, “Aku rasa pakaian ala dude ini yang membuat kamu berhasil” sela Romi menimpali ucapan Raman “Pengalaman saja” sahut Ishita sekenanya “Tapi rasanya aku pernah melihat kamu di suatu tempat”, “Kata kata seperti ini tidak berhasil pada para gadis juga kan ? Kenapa aku ?” Ishita menyahut ucapan Romi “Tapi bau parfumnya seperti bau parfum perempuan, rasanya aku kenal dengan parfum ini”, “Kamu tau kan tadi gadis gadis itu menari denganku, aku tidak tahu parfum milik siapa yang menempel ditubuhku ?” Ishita mencoba membela diri, begitu Raman mulai curiga padanya 

“Kamu benar, nasibku ini seperti sebelum aku menikah dulu”, “Jadi masalahmu adalah pernikahanmu ?” tanya Ishita heran dengan ucapan Romi “Kami sedang istirahat dulu” sahut Raman “Lalu acara ini adalah waktu istirahat kalian atau istirahat istri kalian ? Sementara kalian semua disini, kalian tidak tahu kan dimana istri kalian berada ?” Ishita segera pergi meninggalkan mereka, Raman dan Romi langsung kompak berkata setelah Ishita pergi “Maksudnya ,,,, istri kita ,,,”, “Iyaaa, aku seharusnya tahu tentang hal ini, bagaimana bisa ibumu membiarkan aku bebas ?” sela tuan Bhalla, 

Saat itu juga Raman, Romi, Adi dan tuan Bhalla bergegas pulang kerumah dengan terburu buru, Ishita langsung tertawa terbahak bahak begitu melihat sikap mereka dan bergegas memberitahukan hal ini pada Mihika dan Aaliya kalau dirinya telah mengerjai para suami “Tapi mereka akan pulang kerumah untuk melihat keadaan kita, kita harus pulang kerumah sebelum mereka tiba disana, ayooo ikut aku !” pinta Ishita Raman dan yang lainnya akhirnya sampai juga dirumah “Mobil Ishita ada disini” ujar Raman “Ayah telfon paman Romi dan tanya dimana dia sekarang ?”, “Memangnya kenapa ? Apa kamu tidak punya keseimbangan ketika menelfon ?” sahut Raman ketus, 

Akhirnya Adi menelfon Romi dan memintanya untuk cepat datang, mereka akan menunggu diarea parkir, tak lama kemudian Romi sudah datang lalu mereka masuk ke dalam apartemen, Romi segera masuk ke kamarnya dan dilihatnya Mihika sedang tidur, Romi segera menutup pintu kamarnya dan berlalu dari sana, Mihika lalu terbangun dan tersenyum senang sambil teringat pada jalan pintas yang di ambil oleh Ishita, sehingga mereka bisa sampai dirumah sebelum para suami tiba, sementara itu tuan Bhalla juga melihat istrinya sudah tertidur pulas, tuan Bhalla segera berlalu dari sana, 

Raman juga mengecek keadaan Ishita dan dilihatnya Ishita juga tertidur, Raman lalu menutup pintu kamar, Ishita tersenyum senang, Adi juga ikutan mengecek keadaan Aaliya dan dilihatnya Aaliya juga sudah tertidur, Adi menutup pintu kamar dan berlalu dari sana, tak lama kemudian ketika para suami sudah berkumpul dibawah, Raman berkata “Untung saja mereka ada dirumah, tadi kita benar benar menikmati waktu kita dengan baik, lalu kita jadi gelisah gara gara ucapan seseorang dan langsung pulang kerumah untuk memata matai istri kita, besok aku akan meminta maaf”, “Kalau aku tidak mau meminta maaf” sela tuan Bhalla “Aaah kakek bohong ! Pasti kakek yang akan minta maaf pertama kali” sahut Adi, lalu mereka saling mengejek satu sama lain 

Tak lama kemudian Raman masuk ke dalam kamar untuk bicara dengan Ishita “Baguslah kalau kamu menikmatinya, kita akan ngobrol lagi nanti” sahut Ishita, kemudian Raman membuka lemarinya dan dilihatnya ada pakaian Ishaan, pemuda yang ditemuinya di kelab malam, pakaiannya ada di dalam lemari, Raman mulai berfikir “Ada apa ini ?” Ishita langsung teringat dan mengerti “Ishita, apa kamu sangat ngantuk ? Sejak kapan kamu memulai hal ini ? Jadi kamu senang yaaa menikmati mempermainkan aku ?”, 

“Ayooolah Raman, rasanya sungguh menyenangkan ketika kamu tidak mengenaliku, rupanya mudah juga mempermainkan kamu” Raman sangat kesal dengan apa yang dilakukan Ishita Tepat pada saat itu Vidyut menelfon Raman dan memintanya untuk datang ke kantor polisi karena Nisha berusaha untuk bunuh diri, Raman terkejut “Nisha menyebut namaku, bantu aku, Raman”, “Aku akan datang kesana, Vidyut” Raman bergegas pergi ke kantor polisi, 

Di kantor polisi, Vidyut sedang memberikan keterangan pada Abhishek “Aku tidak kenal dengan gadis ini, kemarin aku melaporkan soal Nisha, karena dia mengirimkan mahar pernikahan padaku, kamu sendiri telah membuat surat penahan untuknya, lalu kenapa kamu malah menahan aku ?”, “Kemarin dia menelfon kamu sebanyak 15 kali kan ?” tanya Abhishek “Dia yang menelfonku, bukan aku, banyak fans yang menelfonku”, “Dia bunuh diri, kami akan mencari tahu tentang hal ini, apakah ini bunuh diri atau pembunuhan, kenapa kamu merasa tidak berdaya dan gelisah jika kamu tidak melakukan apapun ? Nisha sangat kaya, dia itu putrinya pedagang perhiasan” ujar Abhishek 

“Baiklah, apa yang harus aku lakukan ?” saat itu pengacara Vidyut datang sambil membawa surat jaminan “Kenapa harus ada surat jaminan, kami tidak menahannya, kami memanggilnya hanya untuk investigasi saja”, “Abhishek, kamu ini tidak mengerti, bunuh diri itu menyedihkan, aku menyayangi fans fansku dan salah satu fansku telah meninggal dunia dan aku harus hidup dengan kebenaran ini sekarang” ujar Vidyut sedih 

“Kalau dia menelfonmu berulang kali, kenapa kamu tidak memblock nomer handphonenya”, “Kamu tidak bisa menghentikan Vidyut dengan cara seperti ini” sela pengacara Vidyut “Baiklah, bawa dia tapi Vidyut tidak boleh keluar dari kota ini”, “Aku mengerti, aku akan melakukan apapun yang aku bisa, terima kasih” ujar Vidyut SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 997  by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top